Ngurus Pindahan E-ktp Njlimet?

Gimana rasanya seperti tidak punya warga negara? Saya pikir itulah yang dialami adik saya. Ya ga dek? Itu mah asumsiku saja. Tidak sepenuhnya benar. Emang kenapa? Kepo kan…

Gimana tidak, bertahun-tahun lamanya dia tak bisa mengurus e-ktp. Mau bikin paspor ga bisa. Nah lo. Ok inilah alkisah sang e-ktp.

Saya dan adik saya yang bontot pernah tinggal di Cikarang Bekasi di rumah kakak ber-ktp Cikarang Bekasi. Anjuran biar adik kami yang kini domisili Dumai, Riau bikin paspor kalau-kalau ada urusan keluar negeri, kala itu bapak jatuh sakit dan memutuskan berobat ke KL. Adik kesayangan kami tak bisa membuat paspor terhalang di dokumen ktp. Emang sih dia punya ktp namun bukan yang elektronik, entahlah kenapa yang jelas tidak bisa.Jauh sebelum kejadian ini adik sudah pernah pindah ke Balikpapan. Di Balikpapan dia juga memiliki ktp, yang non el.

Saya ingat kami bersama-sama ke kantor kecamatan untuk rekam data. Tak lama kemudian adik saya pindahlah ke Balikpapan, sementara e-ktp belum selesai sempurna, lalu di Balikpapan membuat lagi ktp manual. Hasil rekam data e-ktp terdaftar di Bekasi, benar. Nah perekaman data selesai, keluarlah surat pindah dari Bekasi dengan data yang terekam di e-ktp. Sementara adik saya sudah di Balikpapan. Data e-ktp ini terlunta-luntalah. Ditanya Bekasi bilang di Balikpapan, tanya Balikpapan bilangnya di Bekasi, tanya Dumai bilang masih di Bekasi. Jadi intinya adalah ada di Bekasi.

Bekasi sudah mengeluarkan surat pindah jadi merasa tidak ada lagi recordnya, ke Balikpapan belum masuk karena surat pindah yang sah terlambat keluar . Nah, bingung ga loe.. Gue bingung…

Awalnya pasrah aja, kasih aja diurus sama calo bayarlah kali 2 jutaan. Adik saya mah kaga diurus-urus karena bingung juga kali memulai darimana dan kesibukan dikarenakan pekerjaan tidak sempat trus masih ada ktp manual. Saya tanya dia ada ga temannya yang bisa dihubungi di Balikpapan? nggak ada. jadi bagaimana? Saya merasa ada waktu untuk mengurusnya akhirnya saya bilang sama adik, coba saya bantu.

1.

Saya minta potoin potokopi ktp Balikpapan, jadi ketahuan kelurahan, kecamatan dsb. Dapat kelurahannya, langsung cek di google ternyata punya akun fb. Mulai coba kontak menceritakan permasalahannya, bahwa saya butuh surat pengantar rt, rw, kalau boleh ada no hp ketua rt. Yang saya tidak sangka, admin sangat sangat welcome dan mencoba membantu saya dengan memberi kontak seseorang di dukcapil Kota Balikpapan. Sebut saja namanya Ibu Ani. Cuma di sini Ibu Ani sangat aktif langsung menelpon saya dan berusaha membantu “TAPI ini bukan jalur UMUM ya bu”. Paham kan maksud saya. Kali kerjasama dengan petugas kelurahan entahlah. Saat itu saya bilang aja, “iya bu, gampang”. Disearch no ktp adik saya benar masih masuk data pemkab Bekasi. Lalu saya menjadi musafir di dunia maya, utak atik web pemkab Bekasi, kementrian dalam negeri, dirjen kependudukan dsb.

2.

Berhari-hari melancong di web pemkab bekasi. Termasuk di kolom kontak kami untuk pengaduan tak membuat saya menyerah. Berbagai artikel perihal ktp dengan kasus yang mirip saya baca, saya kontak namun tak ada jawaban. Lebih dari satu kali saya melayangkan pengaduan lewat cara ini. Bertanya-tanya ya kenapa ga telpon aja. Iya saya juga. Saya juga mencoba menghubungi lewat telpon yang tertera, tapi tak satupun jawaban, yang ada hanya bunyi dengingan menyedot pulsa yang tidak sedikit. Lalu saya menemukan situs dukcapil kabupaten Bekasi yang kala itu berasa angin segar walau berujung sama saja. Kalau dilihat wowww bingit lengkapnya luar biasa… Mau ngecek status ktp, kk, ada. Yang paling fantastis ada “layanan interaktif” khusus untuk ktp dan hal lainnya, bahkan nama dan no telp Kasi Kependududkan setiap kecamatan terpampang nyata.

Situs Disdukcapil Kab. Bekasi

Tampilan SitusDisdukcapil Kab. Bekasi yang sekilas nampaknya sudah memenuhi kebutuhan warga zaman now semua bisa diakses.

 

Saya kliklah “operator KTP-EL” yang sempat terlintas di benak Bekasi canggih amat ya. Muncul laman seperti berikut:

Laman "Operator KTP-EL"

Lengkap setia’p kecamatan

Kesan pertama yang muncul kala itu adalah, “mana nomor teleponnya? katanya layanan interkatif”. Pikiran saya langsung saya ubah haluan, mungkin maksudnya kalau ditelpon ke kantor yang terima nama-nama tertera. oke saya lanjut buka laman Kasi Kependudukan.

Laman "Kasi Kependudukan Kec"

Ini lebih fantastik karena per kecamatan, lengkap dengan nomor telp.

Harapan kembali muncul, ini lebih keren lagi pikir ku. Pertama saya kirim pesan singkat, takutnya lagi meeting atau yang lain tidak nyaman, tidak ada balasan. Hari pertama tidak ada respon, hari kedua saya coba sms lagi tetap tak ada. Masih berpikiran baik mungkin sedang melakukan hal lain. Hari ketiga saya pastikan saya menelepon tidak jam istirahat, tidak jam sholat sehingga akan ada peluang telp dari saya dijawab. Beepp.. beepp… bepp.. tak ada jawaban saya coba lagi, tetap tak ada, hingga berkali kali berhari-hari. hasilnya NOL BESAR. Mulai sedikit memaki dalam hati.

3.

Tak mau putus asa coba cari sosial media Dukcapil kemendagri. Masih berpikir baik mungkin akan ditanggapi walau ujung-ujungnya akan diarahaka ke ktp asal. Tapi setidaknya saya mencoba, itu pikiran saya. Saya menemukan beberapa sosial media dukcapil, lalu web resmi, lalu direktorat juga nomor telpon. Semua saya kontak, berulangkali pula saya menceritakan kejadian ini, tapi tak ada respon satu pun. Bahkan no telpon resmi Dukcapil kemendagri saja tak ada yang jawab, telpon dirjen dukcapil pun tak ada. Betapa panas hati saya saat itu pejabat negara macam apa ini? Bre**s*k semua.  Itu tidak sekali dua kali saya coba kontak. Berkali kali dalam sehari, berhari berhari, berminggu-minggu. Kebayang ga jengkelnya hati ini pada pejabat daerah, pejabat negara. Pengen maki aja rasanya.

4.

Seperti menemui jalan buntu, saya harus bagaimana apakah saya melepas ini kepada ibu Ani petugas Dukcapil Balikpapan yang jelas-jelas  meminta imbalan? Alasan utama saya adalah tidak damai sejahtera dan belum benar-benar berusaha semaksimal mungkin. Yang pasti bayar namun belum tahu berapa, saya juga tidak ada jaminan apapun kalau ini akan beres, kalau iya oke, kalau tidak? Siapa yang akan berangkat ke Balikpapan untuk mengurus ini? Balikpapan itu jauh…. Dukcapil Bekasi gagal, kemendagri gagal, harapan saya satu-satunya Dukcapil kota Balikpapan. Tapi bagaimana? Putar otak kesana kemari, bolak balik klik ini ono yang berkaitan dengan para dukcapil. Terbersit dalam benak saya kenapa saya tidak langsung kontak dengan Dukcapil Kota Balikpapan saja ya? Kalau nomor Dukcapil Bekasi bisa saya temukan, kenapa Kota Balikpapan tidak?

Klik google, ketik di kolom pencarian Dukcapil Kota Balikpapan. wusshhh… muncul dia. Kesannya yang timbul jauh sekali saat membuka situs Bekasi punya, ga menarik secara tampilan. Tapi punya Kota Balikpapan lebih modern, ada woww karena berhari-hari bergelut dengan situs Bekas dan kemendagri yang bre**s*k. Ada nomor telepon, saya cek jam waktu Balikpapan masih ok, bukan jam sholat atau istirahat. Saat itu sekitar jam 2 WITA. Deg-degan saya memencet nomor teleponnya beepp…beeppp.. suara perempuan lembut , ramah menyambut saya, dengan diksi dan nada resmi. Hahh… apa saya salah pencet nomor pikirku. Tapi saat operator menyebut nama dan instansi saya semakin percaya benar ini yang memang saya tuju. Untuk kesekian kalinya saya menceritakan dari awal masalah ini, lalu disuruh tinggalkan nomor telepon supaya bisa dihubungi lagi jika orang yang saya perlukan sudah berkenan. Kejadiannya sangat cepat, hanya berselang sekitar 15 menit dari saya menutup telepon dengan operator itu, dia langsung menelpon saya. Memberitahukan sudah disambungkan dengan Kasi Disdukcapil kota Balikpapan Bapak Arif. Saya hampir tidak mempercayai yang sedang terjadi, seperti bermimpi. Baru kali ini berurusan dengan instansi pemerintah sekeren ini. Bapak Arif menyambut saya dengan ramah di seberang telepon, mendengarkan permasalahan saya, lalu beliau memberi saya no hpnya agar kami bisa komunikasi lewat Whatsapp. Menangis saya menemukan Bapak Arief dan Mb resepsionis, setelah berhari-hari saya bergelut dengan Bekasi dan Kemendagri. Saya merasakan aliran darah saya bak elektrolit kuat, mempercayai dunia masih banyak kebaikan. Sejak itu saya dan Pak Arif berkomunikasi membahas mengenai ktp ini. Benar adanya kalau data adik saya masih di Beaksi, beliau mengirim gambar hasil search. Usut punya usut, ternyata karena surat indah asli yang keluar setelah e-ktp masih dipegang adik saya.

Beliau menyarankan kalau ada kerabat yang bisa membantu di Balikpapapan semua ini bisa diurus “TANPA BIAYA”. Tercengang saya karena sangat berbeda dengan si Ibu Ani. Kalau memang tidak ada orang yang bisa bantu, pak Arief bersedia meminta bantuan asistennya saya hanya perlu mengganti ongkos bensin seperlunya. Opsi ini sangat baik, Pak Arif benar-benar menolong kami, dan memberi solusi terbaik, tidak mencoba berspekulasi, modus ataupun trik sedikitpun.

Kontak di ponsel dikutak katik, siapa diantara teman saya ini yang domisili Balikpapan. atas bawah, atas bawah, mencoba mencari tidak menemukan.

Berkas sudah dikirm ke Bekasi ke rumah kakak, mau diurus sama teman mungkin dengan cara belakang. Dengar-dengar cerita bisa berbiaya 2 juta. Buat saya itu amat mahal, mungkin adik saya ikhlas aja keluar segitu asalkan beres. Tapi aku ga ikhlas, kenapa tidak coba cari cara lain yang benar dan  semestinya, sehingga masalah apapun nanti bisa dipertanggungjawabkan. Maksud hati disampaikan ke adik, agar berkas jangan serah terima dulu. Bersyukur belum terlambat, berkas masih di rumah kakak. Kalau menurut saya sih itu belum tentu diurus dengan cepat, atau bisa jadi dilimpahkan ke orang lain, pokoknya ga jelaslah, mereka kan cuma butuh “hepeng”.

5.

Kembali bertanya ke sana kemari siapa yang bisa saya kontak di Balikpapan, teman SD, SMP, SMA, kuliah nihilll.. Teman suami nihill, kerabat nihilll. Sementara opsi Pak Arif dan asistennya yang urus menjadi opsi utama. Akhirya ada satu nama muncul yang direkomendasikan oleh teman komunitas, saya sudah tanya beberapa hari yang lalu namun baru ingat balas hari itu. 1000 persen  sangat bisa saya percaya.

Saya kontak beliau namanya Bang Alfi, kembali saya utarakan latar belakang dan maksud saya, dan beliau menyanggupi dan bersedia membantu. Dasar melo saya nangis lagi. Seseorang yang tidak saya kenal, tidak pernah berjumpa, tidak tahu sepak terjang hanya dengan menyebut nama orang yang dia kenal saya juga kenal, diberi jalan keluar oleh Yang Maha Kuasa. Akhirnya berkas dikirim ke Balikpapan, diterima oleh Bang Alfi. Selang beberapa hari setelah berkas diterima, Bang Alfi menuju kantor Dukcapil Kota Balikpapan, serah terima berkas, lalu diminta kembali sekitar 2 hari kemudian dan suratnya sudah jadi, tangal 15 Desember berkas semua beres dan sudah masuk ekspedisi. Sekitar 4-5 hari, berkas tiba di Dumai di kediaman adik saya, dan sekarang ktpnya sudah beres, sudah e-ktp. Saya memang kejar supaya ga kebentur libur Natal dan tahun baru. Total waktu semuanya kurang lebih sebulan.

Tadaaa... Ini dia E-KTP adik saya

Senang akhirnya sudah jadi.

Saya minta dikirim no rekening Bang Alfi mau bayar ongkir sama bensin ke dukcapil, tapi Bang Alfi menolak. Kami tidak keluar uang sepeser pun.

Kebaikan Tuhan itu ada dan nyata, orang-orang baik itu masih ada. Jangan pernah berhenti berharap, jangan pernah berhenti percaya mujizat.

*******

Penghargaan dan Terima kasih yang setinggi-tinginya untuk Pak Arif, Kasi Dukcapil Kota Balikpapan yang tulus, sungguh-sungguh dan totalitas melayani. Semoga bapak dilimpahkan berkah, rezeki, kebahagiaan untuk bapak dan keluarga

Terima kasih yang tak ternilai untuk Bang Alfi dan keluarga, yang bersedia menolong saya tanpa pamrih sekalipun tidak mengenal saya. Sukses terus ya Bang, sehat selalu buat Bang Alfi dan keluarga.

Terima kasih kak Eli, Mas Herry yang mengenalkan saya dengan Bang Alfi, kiranya Tuhan menambahkan berkah di keuarga kalian.

Terima kasih operator telpon kantor Disdukcapil Kota Balikpapan, yang berhasil membuat saya shock dan hampir tak percaya kalau yang saya hubungi itu kantor pemerintahan. Sukses selalu…

Terima kasih Admin sosmed  Kelurahan Gunung Sari Ulu yang merespon dengan baik, membalas pesan saya dengan sangat baik

Terima kasih buat Kakak yang sudah berusaha bertahun-tahun memperjuangkan di Pemkab Bekasi

Terima kasih untuk Ibu Ani karena dirimu saya terdorong untuk terus mencari jalur yang benar.

Tidak terima kasih Pemkab Bekasi, Disdukcapil Bekasi, Dukcapil Kemendagri, Dirjen dukcapil, maaf mengingat kalian rasananya pengen maki. Lebih baik hapus saja situs kalian itu, karena semua itu om**g kos**g…

 

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Pak Arief Kasi Dukcapil Kota Balikpapan yang kinerjanya luar biasa…

 Hormat saya untuk kinerja Disdukcapil Kota Balikpapan, ga pake lama, ga pake uang yang ga jelas, ga kusut, ga ribet, ga neko-neko. kerja keja kerja. Luar biasa… Salut.. Baru nemu yang begini di Indonesia cuma di sini. Bravo Disdukcapil Kota Balikpapan.

Apakah mengurus pindah e-ktp njilemet? Mungkin iya mungkin tidak tergantung bagaimana kita mengelolanya.

Saya menulis ini untuk mengingatkan pada diri saya sendiri, masih ada orang baik, jalur yang benar itu selalu lebih baik. Ada kepuasaan tersendiri. (Fin:rs/23318)